top of page
Search

LIPUTAN ZIARAH 10 AGUSTUS 2024

Bakara Humbahas, 10 Agustus 2024




Marga Lumban Gaol adalah salah satu Marga yang berasal dari keturunan Bangso Batak. Lumban Gaol adalah putra bungsu dari Raja Marbun, dimana putra pertama dari Marbun adalah Lumban Batu, putra kedua adalah Banjarnahor.


Pada tanggal 9 - 10 Agustus 2024, Pomparan atau keturunan Marga Lumban Gaol dari seluruh negeri, termasuk Diaspora, diundang oleh Panitia Ziarah untuk hadir di Bonapasogit Bakara melakukan Ziarah, karena Lumban Gaol bertempat tinggal di Bakara sampai akhir hayatnya (desa asal). Rangkaian kegiatan Peziarah antara lain melakukan Upacara, sekaligus penetapan Pertanda Lokasi di mana Oppung Lumban Gaol tinggal bersama keturunannya semasa hidupnya. Sejarah singkat Raja Lumban Gaol yang menikah dengan Ompung boru Situmorang. Ompung boru Situmorang memiliki dua putra, yaitu Oppung Ronggur Barita dan Tuan Jolita, serta putri. Ompung Ronggur Barita memiliki dua putra penerus, yaitu Ompung Pangulu Raja dan Guru Tolopan. Sementara Ompung Tuan Jolita memiliki tiga putra penerus, yaitu Ompung Tompa Siriaon, Sianggasana, dan Raja Nabolon.


Perwakilan Pomparan Lumban Gaol dari Bona Pasogit dan kota Perantauan berkumpul di Bakara untuk melaksanakan kunjungan Ziarah, menunjukkan kesatuan hati, pikiran, dan tekad. Acara dimulai pada tanggal 9 Agustus 2024, dengan peziarah berkumpul di Huta Sosortangga Bakara, rumah Bpk Esron Lumban Gaol yang dijadikan sekretariat acara. Pada tanggal 10 Agustus 2024, seluruh pomparan menghadiri Kebaktian yang dipimpin oleh Rohaniawan HKBP Bakara Pdt Nainggolan di halaman Bagas Parsadaan si Raja Marbun.


Selama acara Ziarah ini, para peserta dapat merasakan kehangatan dan kebersamaan dalam mengenang leluhur mereka yang memiliki peran penting dalam sejarah keluarga. Melalui upacara-upacara yang diadakan, generasi sekarang dapat menghormati dan memahami lebih dalam nilai-nilai yang diwariskan oleh para leluhur mereka.


Kehadiran seluruh Pomparan Lumban Gaol dari berbagai daerah, baik di dalam negeri maupun Diaspora, juga menjadi wujud solidaritas dan kecintaan terhadap akar budaya dan sejarah keluarga. Setiap langkah dalam Ziarah ini tidak hanya menjadi perjalanan fisik ke tempat asal nenek moyang, tetapi juga perjalanan spiritual yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan.


Dalam Kebaktian yang dipimpin oleh Pdt Nainggolan, doa-doa dipanjatkan untuk mendoakan keselamatan dan kelancaran perjalanan hidup para keturunan Lumban Gaol. Semangat persatuan dan gotong royong tercermin dalam setiap aspek acara, meneguhkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan di antara anggota Pomparan.

Pdt Nainggolan memulai perkenalan diri dan meminta peserta yang hadir utk ramai-ramai tunjuk tangan/berdiri ketika dipanggil, dari Bona Pasogit tolong tunjuk tangan, ada berapa keluarga yang hadir? Lalu dipanggil dari Medan, Siantar, Sidikalang, termasuk kota-kota sekitar Provinsi Sumatera Utara dan Aceh. Dari RIAU, Riau Kepulauan juga hadir, demikian juga dari Jawa Barat, Jabodetabek dan Perantauan lainnya. Jumlah yang hadir lebih dari 700 jiwa, dengan sukacita bersama-sama melakukan tabur bunga di lokasi Partanda Raja Lumban Gaol/Br Situmorang. Semua perserta Ziarah bersukacita, terharu dan sangat senang dengan gagasan acara ini. Sebelum kembali ke tempat domisili masing-masing, peserta saling berpelukan satu sama lain melepas haru dan bersepakat berkata untuk melanjutkan niat membangun Tugu Partanda Raja Lumban Gaol di Bonapasogit.


Dengan demikian, acara Ziarah dan Kebaktian ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan momentum penting untuk memperkuat ikatan emosional dan spiritual antara generasi sekarang dengan leluhur mereka. Semoga perjalanan ini menjadi ladang inspirasi dan kekuatan bagi Pomparan Lumban Gaol dalam menjaga warisan budaya dan nilai-nilai luhur yang telah diteruskan dari generasi ke generasi.




 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page